Malam
Aku tak tahu, sudikah malam memintaku
Menyayangi dua tiga patah kata tak sampai itu
Leluasa membukakan pintu
Hingga satu satunya cara menyayangi adalah;
Layang yang lepas kendali
Aku tak tahu, sudikah malam menghardik
Bahwa yang tercekik dan terbebas
Tak lain hanya tamu
Yang meminta secangkir dan tak tahu diri
"Anggap saja rumah sendiri"
Meski seharusnya tahu, siapa yang seharusnya tahu diri
Malam kan menidurkanku di atas makam
Esok, ia tak lagi memintaku pulang
Kalimat adalah biangnya
Dan kasih sayang itu...
Tak lain, panah yang merindukan darah.
Komentar
Posting Komentar